Dasar Pembuatan Beton

Kombinasi Pembuatan Beton 

Beton merupakan salah satu material alam yang sudah jadi yang dipakai untuk pembuatan jalan, gedung, rumah, maupun industri precast beton jadi seperti u ditch , pagar panel beton dan lain-lainnya.



Beton dibuat dari kombinasi:

  • semen
  • air
  • agregat( kerikil) agresif serta halus
  • admixture( zat aditif) bila diperlukan

Material- material ini dicampur serta diaduk dengan jumlah tertentu sehingga gampang dipindahkan, ditempatkan( dituang), dipadatkan( compact), serta dibangun( finish), serta kombinasi material tersebut hendak membeku serta menghasilkan produk yang kokoh serta tahan lama.

Jumlah dari tiap- tiap bahan yang dicampurkan( semen, air, agregat, dll) hendak pengaruhi properti dari beton yang dihasilkan.

Baca Juga : Panel Pagar Beton



SEMEN

Berupa bubuk, serta bila dicampur dengan air, hendak membentuk pasta. Pasta semen ini berperan buat melekatkan serta mengikat antar agregat satu sama lain.

Jenis- jenis semen yang terdapat di Indonesia antara lain:

  • Semen portland putih
  • Semen portland pozolan/ Portland Pozzolan Cement( PPC)
  • Semen portland/ Ordinary Portland Cement( OPC)
  • Semen portland campur
  • Semen masonry
  • Semen portland komposit

Masing- masing tipe semen hendak membagikan properti yang berbeda pada beton yang dihasilkannya. Semen portland merupakan jenis semen yang sangat universal digunakan buat membuat kombinasi beton.

Semen bila tidak digunakan, wajib ditaruh dengan baik. Semen tidak boleh diletakkan langsung di atas permukaan tanah ataupun lantai sebab bisa menimbulkan kelembaban. Bila lembab, terdapat uap air, semen bereaksi dengan air sehingga membeku. Oleh sebab itu, dudukan semen wajib kering, bersih, serta memiliki perputaran hawa yang baik.

Tumpukan semen pula boleh ditutup dengan plastik terpal ataupun sejenisnya buat membagikan proteksi ekstra. Jangan kurang ingat, perputaran hawa senantiasa wajib dicermati.

Tumpukan semen yang sangat banyak umumnya diletakkan di dalam gudang spesial.


AGREGAT

Diucap pula kerikil. Agregat terdapat 2 tipe: agregat agresif serta agregat halus. Agregat agresif berbentuk kerikil- kerikil ataupun tipe crushed rock. Sedangkan agregat halus umumnya terdiri dari pasir serta kerikil halus. Pasir wajib pasir beneran, bukan pasir pecahan bata ataupun plesteran yang dihaluskan.

Kokoh serta keras! Agregat yang rapuh serta keropos dapat merendahkan mutu beton.

Tahan terhadap waktu serta cuaca seekstrim apapun. Terdapat tipe batu- batuan yang tidak tahan terhadap pergantian cuaca sehingga gampang rusak. Tipe ini tidak sesuai buat dijadikan agregat beton.

Tidak reaktif( secara kimia). Agregat tidak boleh bereaksi terhadap isi kimia dari semen, karena bisa merendahkan mutu beton.

Bersih. Bila permukaan agregat ada susunan lempur ataupun tanah, hingga lekatan antara agregat dengan semen tidak akan

Gradasi dimensi. Dimensi agregat wajib beragam. Tidak boleh didominasi oleh satu dimensi tertentu. Gradasi dimensi ini hendak membuat beton manjadi padat serta lebih kokoh. agg- gradual

Agregat bundar lebih gampang dicampur, sedangkan agregat bersudut sedikit lebih sulit tetapi dapat membuat beton lebih kokoh. 

Agregat wajib diletakkan di tempat yang bersih dari kotoran semacam dedaunan, ranting tumbuhan, lumpur, serta sampah- sampah kecil yang lain. Bila agregat sangat basah( misalnya kena hujan), hingga takaran air sewaktu menggabungkan beton boleh dikurangi.

AIR

waterAir berperan buat“ melarutkan” semen sehingga jadi pasta yang setelah itu mengikat seluruh agregat dari yang sangat besar hingga sangat halus.

Air wajib bersih, leluasa kotoran ataupun sampah, serta tidak memiliki bahan kimia yang bisa pengaruhi beton. Air tanah( bor) sangat banyak digunakan buat menggabungkan adukan beton. Air laut tidak dianjurkan, sebab dapat menimbulkan karat pada besi tulangan.


ADMIXTURE( Aditif)

Zat aditif umumnya ditambahkan buat keperluan tertentu, misalnya buat tingkatkan kualitas beton, memesatkan proses pengerasan serta pengeringan beton, mengganti tingkatan keenceran sehingga gampang dituang, dll.


Gimana PROSES PENCAMPURAN BAHAN- BAHAN TERSEBUT?

Agregat agresif serta agregat halus dicampur terlebih dulu. Setelah itu beberapa semen ditambahkan serta diaduk ke kombinasi agregat. Air ditambahkan sedikit demi sedikit sehingga semen bisa berganti jadi pasta serta merekatkan agregat dengan baik.


Sumber : https://tafindyakl17.wordpress.com/2018/10/03/material-beton/

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

Leave A Comment...